Severity: 8192
Message: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; MY_Lang has a deprecated constructor
Filename: core/MY_Lang.php
Line Number: 16
Tempo Institute mewawancarai Irsan Pawennei - Co-Founder & Advisor dari Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG). Irsan berbicara seputar Badan Riset dan Inovasi Nasional dan juga Undang- Undang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Melalui UU No. 11/2019 mengenai Sisnas Iptek, litbang diperluas aktivitasnya menjadi penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan atau disingkat litbangjirap, dalam bentuk invensi dan inovasi. Dengarkan pembahasannya bersama host Gita Putri Damayana.
Tempo Institute mewawancarai Marendra Cahya Sadikin - Acting Executive Director - CCPHI. Marendra berbicara seputar riset yang dari perusahaan swasta dari segi pendanaan, beberapa asumsi mengenai pihak swasta hingga curhatan swasta dan CSO yang hanya dilibatkan di bagian ujung dalam proses pembuatan kebijakan publik. Dengarkan pembahasannya bersama host Gita Putri Damayana.
Badan riset dan inovasi nasional, atau dikenal dengan sebutan BRIN, diharapkan bisa berfungsi sebagai koordinator dan fasilitator.
Dalam diskusi bertema “Mencari Model Pengelolaan Dana dan Pengorganisasian Riset di Indonesia” bulan Juli 2019 di Jakarta, akademisi mengatakan Indonesia bisa belajar dari Singapura, yang sering dianggap sebagai negara dengan riset terbaik di Asia
Chairil Abdini, Sekretaris Jendral Akademi Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) berbicara soal dana abadi dan solusi ideal pendanaan riset di Indonesia.
Inaya Rakhmani, Pengajar di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP, Universitas Indonesia berbicara soal perangai ilmiah.
Forum publik bertajuk “Mencari Model dan Pengelolaan Dana Riset untuk Indonesia” yang merupakan hasil kerjasama antara Katadata dan KSI yang didukung oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia.
Kementerian PPN/Bappenas bersama Pemerintah Australia melalui KSI kembali menggelar program tahunan terbesar untuk ketiga kalinya, Indonesia Development Forum (IDF) 2019 pada 22-23 Juli 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Kalau penelitian yang sekadar meneliti akan berbeda dengan penelitian untuk kebijakan. Apa bedanya? Tri Nuke Pudjiastuti Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berbincang bersama Gita Putri Damayana di podcast uTara episode 6.
Pembangunan menghadapi banyak tantangan yang semakin kompleks. Tawaran untuk mengatasi berbagai masalah tersebut haruslah berupa solusi yang melibatkan pemangku kepentingan terkait.
Agenda penelitian nasional idealnya digunakan sebagai arahan prioritas untuk mengalokasikan sumber daya pemerintah. Walaupun Indonesia telah membentuk rencana induk riset nasional (RIRN), hanya satu dari sepuluh fokus yang memperhatikan aspek Sosial Humaniora-Seni Budaya-Pendidikan. Dimana hubungan langsung di antara penelitian sosial dan pembuatan kebijakan yang mendukung kemajuan kebudayaan pun masih belum jelas.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho bicara soal potensi revolusi industri 4.0 di #uTarapodcast. Akademisi dan peneliti ini juga percaya Indonesia sudah siap untuk menghadapi revolusi industri 4.0, bahkan nelayan dan petani pun bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengingkatkan produktivitas. Yanuar bercerita banyak kepada Gita Putri, misalnya soal anak 13 tahun yang ia temui jualan sabun di instagram sampai dengan artificial intelligence yang mampu mendeteksi orang dengan kecenderungan ingin bunuh diri. Indonesia sudah siap, hanya saja kita jangan hanya jadi penikmat tapi juga pembuat ujar Yanuar. Kira-kira apa lagi obrolan lainnya? Dengarkan #uTarapodcast episode kedua dari Tempo Institute.
Dalam daftar peringkat universitas terbaik dunia 2019 yang dikeluarkan Times Higher Education, tidak ada satupun universitas di Indonesia yang menembus posisi 500 besar. Selain itu, hanya Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung yang masuk dalam daftar 1.000 besar universitas dengan riset berkualitas. Kenapa hal itu bisa terjadi?
Di #uTarapodcast episode 1, Berry Juliandi, Sekjen Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) berbincang bersama pembawa acara Gita Putri Damayana soal #riset, khususnya kebijakan pemerintah yang tak selalu berpijak pada hasil riset atau data. Peneliti neuro-science dari IPB ini juga berbicara soal pandangannya terhadap kelembagaan riset di Indonesia. Menurut Berry bukan lembaga baru atau dana tambahan yang paling dibutuhkan ilmuwan. Lalu apa? yuk! dengarkan #uTarapodcast episode pertama dari Tempo Institute.
Kenapa kualitas penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia belum sekelas dunia? Sejarawan Andrew Goss dalam bukunya "Floracrats: State-Sponsored Science and the Failure of Enlightenment in Indonesia" bahwa semua ini berakar pada kooptasi pemerintah kolonial dalam proses perkembangan ilmu botani dan sejarah alam pada saat itu.
Belakangan, publik dikejutkan (lagi) oleh kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus. Ini bukan kasus pertama. Kasus-kasus terdahulu kerap terkubur oleh waktu atau diselesaikan lewat jalan belakang sehingga tak terendus publik.
ALMI menilai, Litbang di setiap kementerian itu sudah ada, tapi yang belum dilakukan adalah memaksimalkan fungsi dan tata kelolanya.