Jakarta 11 Juli 2018 - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S Brodjonegoro berjanji menindaklanjuti hasil dari Indonesia Development Forum 2018. Selain itu, dia juga mendorong inovator daerah terus memulai ide-ide dan praktik baik yang berasal dari kearifan lokal demi pembangunan di sekitarnya.
Forum yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh 235 pembicara, 23 hosts, 1.642 peserta yang dilaksanakan oleh 253 panitia dan 177 orang organizer
"Pemenang IDF 2018 menerapkan kearifan lokal untuk membantu masyarakat. Inilah yang mesti dilakukan karena lebih penting dari dokumen-dokumen yang ada di Bappenas," kata Menteri Bambang saat menutup IDF 2018 yang bertema besar "Terobosan untuk Mengatasi Ketimpangan antar-Wilayah di Seluruh Nusantara”, pada Rabu petang, 11 Juli 2018 di Jakarta.
Bambang mengatakan IDF 2019 akan membahas mengenai pengurangan pengangguran. Topik ini mencakup upaya mengatasi pengangguran, peningkatan pendapatan, bonus demografi, pendidikan vokasi, skema pensiun, hingga partisipasi kalangan muda. Dia berharap para inovator mulai memikirkan ide mengenai topik ini dari sekarang.
Dalam penutupan IDF 2018, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox mengapresiasi semua pihak yang turut menyukseskan forum ini. Dia juga terkesan dengan inovator daerah termasuk para kepala daerah yang mempunyai itikad memajukan pembangunan masing-masing.
"Terakhir, follow up dan implementasi gagasan yang terbaik adalah penting sekali dilakukan," ujar Cox.
Indonesia Development Forum 2018 digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan didukung Pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI). IDF 2018 mendorong percepatan pembangunan di Indonesia yang lebih merata dan berkelanjutan berbasiskan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan fakta. Hasilnya akan digunakan untuk bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020- 2024.**