Bebaskan Dirimu dari Rasa Takut – Menulis Populer untuk Penelitian

Bagaimana anda merangkaikan ide-ide penelitian yang menarik ke dalam satu atau dua kalimat?Banyak peneliti memiliki informasi awal atau data kuat yang dapat berubah menjadi cerita menarik.

Bagaimana anda merangkaikan ide-ide penelitian yang menarik ke dalam satu atau dua kalimat?

Banyak peneliti memiliki informasi awal atau data kuat yang dapat berubah menjadi cerita menarik.

Masalahnya banyak yang memperlakukan logika penulisan penelitian setara dengan struktur penulisan populer dan membiarkan rasa takut akan menulis (populer) mengambil bagian terbaik dari mereka.

“Bebaskan diri anda dari rasa takut! Lepaskan latar belakang, lepaskan metodologi. Buatlah kalimat lead sepenuhnya fokus pada apa yang menarik, bernilai berita dan relevan!” Poin utama ini terus menjadi pembahasan utama selama lokakarya komunikasi bagi mitra lembaga penelitian yang diadakan oleh Knowledge Sector Initiative.

Dihadiri oleh 33 peserta dari 16 mitra lembaga penelitian, lokakarya “Mempromosikan Hasil Penelitian Melalui Penulisan Populer” diadakan di Bandung, 17-19 Juni 2014. Lokakarya ini adalah bagian kedua dari seri lokakarya komunikasi untuk meningkatkan kemampuan menulis mitra penelitian bagi audiens yang lebih luas. Lokakarya ini bertujuan memperkuat kemampuan menulis peneliti di bidang sintesis riset, penulisan feature dan opini. Elemen tambahan penulisan popular seperti infografis dan foto esai juga menjadi bagian dari sesi lokakarya.

Ben Hillman, Senior Advisor KSI memberikan sesi singkat mengenai tips dan trik penerbitan jurnal internasional. Fokus ulasan adalah bagaimana menciptakan judul dan abstrak yang menarik untuk jurnal atau artikel. Abstrak harus memiliki faktor “wow”,  yang berarti ada informasi baru, disertai temuan-temuan yang penting dan menarik.

Faktor “wow” yang sama juga diterapkan dalam penulisan feature dan opini. Penulis perlu untuk memaksimalkan paragraf pertama untuk menangkap perhatian pembaca. Temuan-temuan penelitian akan menjadi lebih kuat jika dinarasikan melalui lensa subyek yang berbeda. Peneliti harus memilih dan tetap dengan angle/perspektif melalui seluruh narasi, untuk mengajak pembaca ke dalam isu atau perhatian khusus.

Hal ini merujuk kepada kemampuan mentransfer emosi pembaca melalui pemilihan kata-kata, kalimat, dan gaya penulisan. Sementara untuk opini, penulis bertanggung jawab untuk membuat pesan utama didengar, langsung pada baris pertama. Sebelum berpartisipasi dalam lokakarya, peserta diminta membawa rancangan outline untuk feature dan opini berdasarkan ketertarikan penelitian mereka. Setelah presentasi dari narasumber, peserta memiliki kesempatan untuk mengembangkan rancangan mereka dan sesi klinik menulis dengan mentor menulis dari TEMPO Institute. Klinik ini juga merupakan kesempatan baik untuk berbagi pengalaman menulis dengan rekan mereka.

“Lokakarya ini sangatlah berguna dan cocok dengan bidang pekerjaan saya.  Sebagian besar tugas saya adalah memikirkan bagaimana menindaklanjuti hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti. Tentu saja, sayang sekali jika hasil penelitian mereka tidak disebarluaskan untuk kepentingan bersama. Oleh karena itu, saya memang butuh pembekalan untuk berstrategi mendiseminasikan informasi bermanfaat ini dengan cara yang lebih menarik,” ujar Amira Waworuntu, Staf Media Kreatif PSHK, salah satu mitra lembaga penelitian KSI. 

Pada akhir lokakarya, setiap lembaga menulis kegiatan tindak lanjut untuk tiga bulan ke depan. Kebanyakan dari mereka menyatakan untuk berbagi pengetahuan materi lokakarya di dalam lembaga masing-masing dan berkomitmen untuk mengirimkan artikel ke media.

  • Bagikan: