Indonesian Science Agenda – Menjawab Tantangan Bangsa dalam Seabad Kemerdekaan

Terinspirasi dengan momentum seabad kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 2045, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) membuka jalan dalam mengembangkan Indonesian Science Agenda.

Indonesian Science Agenda – Menjawab Tantangan Bangsa dalam Seabad Kemerdekaan

Terinspirasi dengan momentum seabad kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 2045, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) membuka jalan dalam mengembangkan Indonesian  Science Agenda. 

Sebuah dokumen yang dinamis, Indonesian Science Agenda didedikasikan untuk menginspirasi peneliti muda Indonesia meningkatkan karakter bangsa dengan berpikir kritis dan penuh rasa ingin tahu, di mana sains berperan sebagai penggerak inovasi dan kemajuan pembangunan.

17-8-45

Dokumen Indonesian Science Agenda memuat 8 kategori pertanyaan yang menjadi tantangan masa depan bangsa untuk dicermati pemerintah dan peneliti; serta melibatkan 17 peneliti yang berpartisipasi menghasilkan 45 pertanyaan ilmiah mendasar, baik sains dasar maupun terapan.  Tujuannya adalah menumbuhkan semangat peneliti-peneliti muda berkarya merespon tantangan bangsa. 

“Bangsa ini tidak bisa dibangun tanpa peran sains yang kuat. Selanjutnya, masalah Indonesia harus bisa diselesaikan oleh bangsa Indonesia sendiri. Untuk itu kita perlu berpindah menuju knowledge- based society, di mana inovasi penelitian bisa diterapkan untuk mengatasi tantangan bangsa,” tutur Profesor Jamaluddin Jompa, Ketua Komite Studi Indonesian Science Agenda dalam konferensi pers di Jakarta, 17 Desember 2014. 

Sebagai bagian dari penulisan agenda, 13 peneliti muda Indonesia bersama dengan empat ilmuwan senior melakukan kunjungan pembelajaran mengenai keunggulan sains di Australia pada 22-28 November 2014.  Didukung oleh pemerintah Indonesia dan Australia melalui Knowledge Sector Initiative, pembelajaran ini sekaligus memperkaya wawasan ilmiah para peneliti untuk mendorong penulisan Indonesian Science Agenda.  

Langkah berikutnya

Komite Studi ini mendapat sambutan hangat para ilmuwan terkemuka di Australia. Bahkan sejumlah topik dalam rancangan Indonesian Science Agenda berpotensi menjadi tema riset kolaboratif antara Indonesia dan Australia. Salah satu anggota Australian Academy of Sciences, Dr. TJ Higgins, memuji integrasi antara hard science dan social science dalam penyusunan Indonesian Science Agenda. “Integrasi ini krusial untuk memastikan inovasi melalui hard science selalu memperhatikan konteks sosial dan bisa diterapkan dalam masyarakat,” katanya.  

Secara resmi Indonesian Science Agenda akan dipublikasikan pada Mei 2015. Diharapkan, agenda ini akan memperkuat jaringan formal antara peneliti muda di Indonesia. Dokumen ini akan melengkapi agenda penelitian nasional lima-tahunan Kementerian Riset dan Teknologi. Lebih lanjut, ia juga akan memberikan paparan jangka panjang untuk Sistem Inovasi Nasional yang akan berkontribusi pada pengembangan mekanisme pendanaan penelitian yang kompetitif. Indonesian Science Agenda juga akan mewarnai debat publik yang menggemakan peran sains dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan serta peran penting sains bagi kehidupan rakyat Indonesia.

  • Bagikan: