Metode Jam Pasir dalam Menulis Opini

Opini adalah Sikap Sebagai Seorang Penulis. Kata-kata ini diungkap oleh Yos Rizal Suriaji, Redaktur Pelaksana Desk Opini, Sains dan Sport Tempo, dalam Pelatihan Penulis Opini yang diadakan oleh Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi (KPPOD) pada 6 April 2015 di Jakarta. Pelatihan ini dihadiri oleh 7 staff peneliti KPPOD dan 3 peserta dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) yang juga memiliki perhatian terhadap isu otonomi daerah.

Metode Jam Pasir dalam Menulis Opini

Opini adalah Sikap Sebagai Seorang Penulis. Kata-kata ini diungkap oleh Yos Rizal Suriaji, Redaktur Pelaksana Desk Opini, Sains dan Sport Tempo, dalam Pelatihan Penulis Opini yang diadakan oleh Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi (KPPOD) pada 6 April 2015 di Jakarta. Pelatihan ini dihadiri oleh 7 staff peneliti KPPOD dan 3 peserta dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) yang juga memiliki perhatian terhadap isu otonomi daerah. APINDO berpartisipasi dalam pelatihan ini karena merasakan pentingnya kemampuan menulis populer dalam area pekerjaan mereka.

Sebagai bagian dari program peningkatan kapasitas organisasi, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tulisan para peneliti. “Sejak kami mengikuti pelatihan menulis populer yang diadakan oleh Knowledge Sector Initiative tahun lalu, kami mulai menyadari bahwa hasil penelitian yang kami hasilkan belum cukup dikenal oleh masyarakat luas” ucap Ig. Sigit Murwito, Deputi Direktur Eksekutif KPPOD.  “Terdapat perbedaan antara peneliti yang menulis laporan dan menulis populer. Kami ingin semua penulis di KPPOD dapat menulis populer agar masyarakat yang membaca tulisan KPPOD dapat mudah mencerna” tambahnya.

Antusiasme peserta yang berlatar belakang peneliti sangat dirasakan dan jumlah peserta yang sedikit membuat diskusi menjadi lebih terarah serta dinamis. Pertanyaan yang muncul dari peserta diantaranya adalah bagaimana mengerucutkan informasi yang sangat banyak dalam hasil penelitian sehingga menjadi sebuah tulisan opini yang singkat dan jelas. “Sebelum mengikuti pelatihan saya terbiasa menulis dengan model piramida terbalik yang diawali dengan latar belakang masalah dan diakhir dengan kesimpulan” kata Tities Eka Agustine, peneliti di KPPOD. “Namun sekarang pemikiran tersebut berbeda. Struktur penulisan opini adalah mengungkapkan pemikiran di paragraf pertama dan dilengkapi dengan argumen dalam setiap analisanya.” lanjut Tities. Yos Rizal menambahkan bahwa menulis kerangka opini adalah seperti bagan jam pasir dimana informasi di awal dan akhir tulisan menjadi bagian yang penting.

Tindak lanjut dari pelatihan ini adalah setiap peserta diwajibkan untuk membuat satu tulisan yang akan dibedah isinya sehingga dapat dianggap layak untuk terbit di media. Yos Rizal sebagai mentor akan menyediakan waktu untuk online mentoring juga asistensi langsung ke kantor KPPOD.  Pelatihan lanjutan akan diadakan lagi di akhir bulan April 2015.

  • Bagikan: