Sains 2045 - Wawancara Dengan Direktur Studi Hasnawati Saleh

Hasnawati Saleh saat ini adalah Direktur Studi Sains 2045 - Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia Menyongsong Satu Abad Kemerdekaan. Inisiatif ini dipimpin oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)

Sains 2045 - Wawancara Dengan Direktur Studi Hasnawati Saleh

Hasnawati Saleh saat ini adalah Direktur Studi Sains 2045 - Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia Menyongsong Satu Abad Kemerdekaan. Inisiatif ini dipimpin oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)

Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia pada dasarnya merupakan pemikiran dan visi ilmuwan muda Indonesia yang diharapkan akan menginspirasi generasi muda, masyarakat umum dan pembuat kebijakan untuk memajukan ilmu pengetahuan di negara ini.  Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia akan diluncurkan pada tanggal 26 Mei 2015 sebagai bagian dari Perayaan Perak AIPI dan sebagai produk pertama dari Jaringan Ilmuwan Muda Indonesia dan Akademi Muda Ilmu  Pengetahuan Indonesia. Yang terakhir juga akan diumumkan bulan Mei 2015.

Dalam proses penulisan Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia, beberapa ilmuwan muda mendapat kesempatan untuk bertemu dan membicarakan Agenda ini dengan para ilmuwan Australia, dan untuk mengunjungi lembaga riset dan pendidikan terkemuka di Australia melalui Program Pengayaan Ilmu Pengetahuan ke Australia pada tanggal 22-29 November 2014. Program ini didukung oleh Knowledge Sector Initiative melalui pendanaan oleh Pemerintah Australia.


Berikut adalah wawancara singkat dengan Hasnawati (Nana) tentang pengalaman profesional dan wawasannya yang luas dalam penelitian medis. 
 
1.    Di samping Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia, anda sekarang  juga Kepala Kelompok Penelitian Molekuler dan Biologi Seluler di Pusat Penelitian Medis Universitas Hasanuddin. Bisakah anda ceritakan lebih banyak tentang pusat ini?

Pusat Penelitian Medis Universitas Hasanuddin (HUMRC) adalah pusat penelitian biomedis dan kesehatan yang baru yang berfokus pada penyakit menular, kanker dan penyakit yang berhubungan dengan metabolik / gaya hidup. Ia memanfaatkan kelompok penelitian medis dan kesehatan di Universitas Hasanuddin, yang awalnya didanai oleh Novartis Research Foundation melalui Novartis-Institute for Tropical Research (NITD) Singapura dan PT. Novartis Indonesia sejak tahun 2007. Kini pusat ini telah memperluas wilayah penelitiannya termasuk kanker, stem sel dan penyakit metabolik. Pusat ini terbuka bagi peneliti dari bidang kesehatan terkait termasuk kesehatan masyarakat dan farmasi. Kelompok penelitian saya lebih memfokuskan perhatian pada epidemiologi molekuler dari tuberkulosa dan demam berdarah serta perhatian dalam sel biologi tulang dalam kesehatan dan penyakit. Yang terakhir ini merupakan minat saya sejak menempuh pendidikan pada program magister melalui penelitian, yang kemudian terus lanjut ke program PhD di Australia. 

2.    Dan anda juga seorang dosen. Apa yang menginspirasi anda untuk mengajar dan belajar?

Imbalan yang diterima seorang dosen adalah ketika anda melihat antusiasme dari mahasiswa dan bahwa anda berhasil menginspirasi mereka untuk maju ke depan menuju masa depan yang lebih baik. Ini adalah suatu keistimewaan yang tidak bisa dibeli dengan uang!

3.    Anda telah menyelesaikan studi  PhD anda dalam bidang Kesehatan di Universitas  Melbourne, Magister Sains dan Diploma Pasca Sarjana dalam bidang sains (Biologi Molekuler) di Universitas Queensland, Australia. Pembelajaran  apa yang paling berharga untuk anda di lembaga pendidikan Australia ini?

Budaya keilmuan dan nilai-nilai Australia seperti mateship (persahabatan) dan memperlakukan orang lain secara setara sangat berharga bagi saya. Saya sangat berterima kasih telah mendapatkan pendidikan dengan standar yang begitu tinggi secara ilmiah dan budaya. 

4.    Apa pesan utama anda untuk para peneliti muda di Indonesia?

Lakukan yang terbaik dalam bidang anda sendiri. Lakukan apa pun yang anda bisa untuk memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia. Usahakan agar  terhubung dengan rekan-rekan anda baik secara profesional maupun sosial di Indonesia dan dunia. Ini adalah cara berbagi yang dapat meringankan tantangan yang kita hadapi dalam melakukan penelitian di negara ini dan bahwa kita tidak sendirian!

  • Bagikan: