Pemerintah Indonesia dan Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI) berkolaborasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negri (Balitbang Kemendagri) menyelenggarakan Semiloka Penguatan Kapasitas Kelitbangan dalam Mendukung Inisiasi Inovasi Daerah pada 3 September 2015 di Jakarta.
Acara yang dihadiri 100 orang dari lingkungan Balitbang Kemendagri ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam tata kelola kelitbangan yang mendukung inovasi daerah. Termasuk di antaranya adalah upaya meningkatkan kapasitas lembaga pemerintah daerah dalam hal pengelolaan sumberdaya manusia dan pengelolaan anggaran; serta mendorong inisiasi inovasi daerah dalam penyusunan kerangka kebijakan.
“Perbaikan pelayanan, pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat dan jaminan terjadinya perbaikan di daerah dengan daya saing yang lebih baik adalah filosofi pemerintah daerah dalam mewujudkan otonomi daerah untuk kesejahteraan umum“, ujar Dr. H. Muh Marwan, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri dalam presentasinya. “Inovasi tidak akan berjalan dengan baik jika sumberdaya yang terkait dengan penelitian dan pengembangan tidak dipenuhi”, tambahnya.
Lima langkah strategis untuk mengoptimalkan inovasi daerah yaitu memperkuat kelembagaan litbang; mengoptimalkan kerjasama antar litbang daerah, perguruan tinggi, lembaga penelitian K/L dan swasta; fokus pada potensi yang dimiliki daerah; penguatan sistem inovasi daerah melalui ekonomi kreatif, ristek dan produk unggulan; dokumentasi sebagai acuan anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Untuk mewujudkan inovasi daerah diperlukan substansi yang berasal dari Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi”, tutup Dr. H. Muh Marwan.
Dr. Ir. OphirtusSumule, DEA, Direktur Sistem Inovasi, Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi melanjutkan diskusi dengan topic Sinergitas Program Akademi-Bisnis-Government (ABG) dalam Implementasi di daerah terkait Science Techno Park (STP). Sesuai visi misi Presiden Joko Widodo yang terangkum dalam Nawacita untuk membangun sejumlah Science dan Techno Park di daerah-daerah, maka STP dianggap sebagai suatu wahana sinergi kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mewujudkan ekonomi berbasis inovasi.
“Inovasi di daerah dalam konteks teknologi harus mulai berfikir ke arah hilir agar dapat meningkatkan daya saing bangsa dan nilai tambah”, kata Dr. Ir. OphirtusSumule, DEA. “Inovasi bukan sesuatu yang canggih tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengangkat sektor-sektor lain dalam menciptakan kesempatan kerja”, tambahnya.
Semiloka ini adalah bagian dari capacity building workshops untuk penguatan Balitbang dalam penggunaan pengetahuan untuk kebijakan (knowledge to policy).