oleh Irene A. Kuntjoro
Sebagaimana dilaporkan di bulan Februari, sebuah aliansi yang terdiri dari 16 mitra riset kebijakan KSI telah dibentuk di akhir 2016. Aliansi ini telah menyepakati nama – Aliansi Riset Kebijakan Indonesia atau ARK Indonesia –, rencana kerja, dan platform bersama. Pembentukan ARK Indonesia merupakan pengakuan bahwa organisasi riset universitas dan non-pemerintah di Indonesia menghadapi seperangkat isu dan tantangan yang sama. ARK Indonesia bertujuan untuk memberikan suatu wadah untuk memfasilitasi tindakan kolektif untuk mengatasi isu-isu ini, berbagi pengetahuan, keterampilan, dan data, serta membangun dan memperkuat jejaring dengan organisasi riset lain dan para pembuat kebijakan. Meski saat ini hanya beranggotakan mitra PRI KSI, ke depannya keanggotaan ini diharapkan akan bertambah sehingga mencakup organisasi-organisasi baru.
Sejak didirikan, ARK Indonesia telah menetapkan pengaturan tata kelola dan tengah menyusun rencana kerja untuk Juli-Desember 2017. Setiap anggota organisasi telah mengidentifikasi cara-cara untuk menyelaraskan kegiatan mereka dengan rancangan rencana kerja tersebut. ARK Indonesia juga telah membentuk delapan kelompok kerja, masing-masing dikoordinasikan oleh 2 PRI (lihat Tabel 1) dan satuan tugas kesetaraan gender dan inklusi sosial atau Gender Equity and Social Inclusion (GESI) yang langsung berada di bawah sekretariat.