Knowledge Sector Initiative (KSI) dan 16 lembaga mitra saat ini telah menyelesaikan penandatanganan kesepakatan dana inti pada 26 Mei 2014. “Kami sangat senang atas pencapaian ini. Lembaga mitra kami sekarang memiliki modal beraktivitas dalam mengembangkan kapasitas yang sebelumnya tidak dapat didanai,” ujar Ben Hillman, Senior Advisor KSI.
Dana inti dirancang untuk memperkuat kapasitas lembaga penelitian kebijakan dalam menghasilkan penelitian berkualitas tinggi yang mampu berperan sebagai fondasi intelektual pembahasan dan penyusunan kebijakan publik. Kegiatan pengembangan kapasitas yang diajukan oleh masing-masing mitra termasuk: keterlibatan pemerintah dan advokasi kebijakan, komunikasi penelitian, serta kualitas produksi penelitian dan manajemen. Implementasi kegiatan-kegiatan akan berjalan dalam jangka waktu satu tahun, sesuai kerangka waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing mitra.
Sebelum pelaksanaan kesepakatan hibah dana inti, KSI telah mendukung para mitra mengidentifikasi prioritas penguatan kapasitas dan perubahan organisasi.
Mitra KSI adalah:
- AKATIGA – Pusat Analisis Sosial
- Article 33 Indonesia
- CSIS - Centre for Strategic and International Studies
- ELSAM - Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat
- IRE - Institute for Research and Empowerment
- KPPOD - Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah
- Puskapol UI- Pusat Kajian Politik, Universitas Indonesia
- PKMK - Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Universitas Gajah Mada
- PPIM UIN - Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah
- PSHK - Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia
- PUSAD Paramadina - Pusat Studi Agama dan Demokrasi
- Pusat Penelitian HIV/AIDS (PPH), Universitas Atma Jaya
- Sajogyo Institute
- Seknas Fitra – Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran
- SMERU - Lembaga Penelitian
- SurveyMETER