Constant reporting on the potential for “disaster” has failed to acknowledge that many of the factors that amplify the risks of Covid-19 for the Indonesian population are structural, writes Associate Professor Linda Rae Bennett.
Studi ini menemukan bahwa peserta program Kartu Prakerja yang sesuai dengan sasaran pelatihan juga terdampak pandemi COVID-19 sehingga mereka juga sesuai dengan sasaran bansos. Namun, ditemukan pula peserta program yang tidak tepat untuk mengikuti pelatihan tetapi sanga...
Policy in Focus. Islamic boarding schools are among the worst affected by the pandemic, writes Professor Jamhari Makruf.
Muhammad Afif Qoyim writes that social restrictions are having profound social and economic consequences for poor and marginalised residents of Jakarta, such as the fishing community of Kali Adem.
Balawyn Jones writes that as the Covid-19 pandemic intensifies in Indonesia, domestic violence is emerging as a parallel public health crisis.
It is overly simplistic to label those who defy recommendations on physical distancing to worship at mosques, churches and temples as radicals or extremists, writes Dr Nadirsyah Hosen.
Indonesia’s Defense Ministry has been recently active in channeling plenty of medical assistance from China to enhance the country’s response to the COVID-19 outbreak. The growing defense ties should be situated within the broader historical and policy context, espe...
Modelling indicates an urgent need for action by the government, health authorities, and the public, writes Ben Phillips.
Scholars have said China had an “authoritarian advantage” in responding to SARS in 2002-2003. But Robertus Robet writes that in the case of Covid-19, there appears to be no such advantage.
Calls are growing for the government to ban the post-Ramadan exodus to the regions (mudik) to prevent further spread of Covid-19. But as Dr Belinda Spagnoletti writes, mudik is also an important safety net for those living in precarity.
Di tengah usaha memberdayakan UMKM ini, Indonesia dan dunia menghadapi musibah yang tidak terduga yaitu munculnya wabah COVID-19. Wabah ini tentu saja memunculkan tantangan baru jangka pendek untuk mendukung UMKM.
Pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat miskin kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan penghasilan. PKH dan Program Sembako telah menjadi jaring pengaman bagi keluarga penerima manfaat (KPM), tetapi keduanya belum memberikan manfaat optimal.
Program Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa (BLT-DD) yang dilaksanakan oleh desa memberi indikasi kemampuan desa dalam mengelola program bantuan sosial secara transparan dan akuntabel.
Sejak pemerintah mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020, penularan penyakit ini terus meningkat. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak dan memaksa masyarakat beradaptasi. Apa saja strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat?
The Knowledge Sector Initiative (KSI) strives to continue its support for the creation of a knowledge and innovation ecosystem to rise up to the challenges in the health sector, stability and economic recovery due to the COVID-19 pandemic
Catatan kebijakan ini merekomendasikan agar UU Penanggulangan Bencana direvisi dengan tiga strategi perbaikan untuk membangun sistem penanggulangan bencana yang lebih adaptif.
Pandemi COVID-19 secara umum menurunkan jumlah kunjungan ke layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak (KIA), terutama layanan imunisasi dasar dan penimbangan anak bawah lima tahun, di Kota Jakarta Timur, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Maros, Kabupaten Badung, dan Kota Kupang...
Tulisan mengenai kondisi di empat komunitas tentang tingkat pemahaman risiko yang terwujud dalam kepatuhan masyarakat merespon pada kebijakan dan penanganan Covid-19
History records that the quarantine method has been used to deal with epidemics from then until today. Containing epidemic outbreaks then and today means “locking sick people up”, regardless of their disease, whether of the mind or the body.
Sebelum pandemi COVID19, Indonesia sudah menjadi salah satu negara dengan beban stunting dan gizi buruk tertinggi di dunia. UNICEF memprediksi pandemi COVID-19 berpotensi memperburuk beban malnutrisi pada anak-anak Indonesia akibat pola makan yang tidak seimbang.