Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan ‘revolusi mental’ kepada masyarakat dan lembaga-lembaga di Indonesia guna mengatasi kelemahan struktural dalam ekonomi, berkurangnya otoritas negara serta merebaknya sikap intoleran dan konflik sektarian. Melalui seruan ini, yang disebut Nawa Cita, atau sembilan prioritas pembangunan negara, Jokowi menyadari bahwa pembangunan ekonomi Indonesia bergantung pada kemampuan Indonesia mengubah pola pikir, sikap dan perilaku untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan struktural dalam perekonomian. Makalah ini menciptakan kerangka untuk mengevaluasinya.