Bagi perguruan tinggi, tuntutan untuk melakukan riset dan menghasilkan publikasi berskala internasional menjadi semakin tinggi seiring dengan dicanangkannya capaian “World-Class University” (Kementerian Riset dan Pendidikan tinggi (Kemenristekdikti), 2016). Guna mencapai target tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) (2011) menekankan perlunya proses kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pelaku industri, pemerintah dan masyarakat untuk memastikan relevansi topik dan diseminasi hasil kegiatan penelitian di perguruan tinggi yang selaras dengan kebutuhan aktual dan permasalahan riil di lapangan. Namun, proses pencapaian target menuju kampus kelas dunia masih terkendala dengan kualitas manajemen lembaga penelitian yang kurang memadai.
Studi ini mencoba mengeksplorasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan kualitas tata kelola penelitian di perguruan tinggi melalui perbandingan antara tata kelola perguruan tinggi negeri dan swasta di tingkat Mandiri dan Utama. Melalui perbandingan tersebut diharapkan studi ini dapat berkontribusi meningkatkan pemahaman mengenai: Alternatif strategi apa yang dapat diterapkan oleh LPPM di tiga jenis perguruan tinggi dengan sistem tata kelola berbeda (PTN-BH, BLU dan Swasta) dalam memastikan manajemen riset perguruan tinggi yang berkualitas sebelum, saat dan setelah riset dilakukan? Bagaimana langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas manajemen riset, termasuk di antaranya berkaitan dengan peran dan fungsi LPPM?