Peta Kemiskinan dan Mata Pencaharian Indonesia SMERU

Salah satu prasyarat vital terhadap upaya terpadu untuk mengurangi kemiskinan adalah ketersediaan data kemiskinan dalam berbagai dimensi – baik aspek moneter maupun non-moneter – yang akurat dan mudah diakses oleh aktor pembangunan.

Salah satu prasyarat vital terhadap upaya terpadu untuk mengurangi kemiskinan adalah ketersediaan data kemiskinan dalam berbagai dimensi – baik aspek moneter maupun non-moneter – yang akurat dan mudah diakses oleh aktor pembangunan.

Data kemiskinan berperan penting dalam perumusan program perlindungan sosial yang akan membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan dasar mereka dan memperoleh akses ke makanan, kesehatan, dan pendidikan. Karena itu, data kemiskinan di tingkat daerah dibutuhkan untuk penentuan sasaran geografis dari suatu program, terutama data yang memberikan informasi. 

Untuk membantu menjamin ketersediaan data kemiskinan multi-dimensi ke tingkat kecamatan dan desa/kelurahan, SMERU Research Institute—didukung oleh Ford Foundation—meluncurkan Peta Kemiskinan dan Mata Pencaharian Indonesia 2015, yang menawarkan perkiraan kemiskinan di seluruh desa/kelurahan di Indonesia (lebih dari 75.000 desa/kelurahan).  

Selain perkiraan kemiskinan, peta ini dilengkapi dengan Rasio Gini, kondisi infrastruktur, dan indikator sosial-ekonomi lainnya agar dapat mengamati kondisi kemiskinan suatu wilayah secara lebih komprehensif. Salah satu fitur baru di Peta Kemiskinan dan Mata Pencaharian Indonesia 2015 adalah informasi kualitatif dari 50 desa yang terletak di sejumlah provinsi. Informasi ini mencakup sejarah desa, pekerjaan yang tersedia, topografi, dan akses ke infrastruktur. Informasi kualitatif desa ini diharapkan akan dikembangkan dengan bantuan masukan dari sejumlah orang, sehingga membuat peta ini mejadi sumber informasi yang dinamis dan interaktif. Peta ini dapat diakses secara daring dan gratis di https://povertymap.smeru.or.id.

  • Share: