Monitoring, Evaluasi dan Pembelajaran untuk Pengembangan Kapasitas Strategis Organisasi

Monitoring dan evaluasi tidak terlalu bernilai jika tidak menuju pada pembelajaran dan hal-hal yang lebih baik. Prinsip ini, meski diyakini oleh banyak lembaga dan program pembangunan, dalam prakteknya tidaklah mudah.

Monitoring dan evaluasi tidak terlalu bernilai jika tidak menuju pada pembelajaran dan hal-hal yang lebih baik. Prinsip ini, meski diyakini oleh banyak lembaga dan program pembangunan, dalam prakteknya tidaklah mudah.Tanpa komitmen yang kuat untuk mengembangkan dan kemudian menilai kemajuan pencapaian objektif organisasi serta penerapan praktik yang lebih baik, maka mustahil untuk belajar dan membuat keputusan.

Lokakarya Monitoring dan Evaluasi yang diadakan oleh Knowledge Sector Initiative (KSI) untuk 16 lembaga penelitian di Yogyakarta 12-14 Mei 2014 diawali dengan diskusi dan praktik yang mengulas obyektif pengembangan organisasi, serta mengidentifikasi target utama pengembangan organisasi (lebih dari tiga sampai lima tahun). Sesi berikutnya adalah presentasi dan diskusi mengenai berbagai pendekatan monitoring yang tersedia, evaluasi dan pembelajaran, mendukung mitra dalam penguatan sistem evaluasi dan monitoring organisasi, serta memastikan bahwa pembelajaran terinterigrasi dalam setiap tahap  pengembangan organisasi – mulai dari perencanaan, implementasi, hingga pengambilan keputusan untuk kegiatan kebijakan penelitian.

Lokakarya ini memperkenalkan sebuah pendekatan sistematis termasuk perangkat kualitatif dan kuantitatif untuk mengukur kemajuan pada lima tingkat: strategi dan pengarahan, manajemen, output, penyerapan, hasil dan dampak. Peserta juga mendapat kesempatan mendiskusikan berbagai pendekatan ini, termasuk penerapantheories of change dan outcome mapping, serta keuntungan dan keterbatasan  masing-masing teori dalam konteks yang berbeda. Lokakarya ini juga memberi kesempatan bagi peserta untuk mempresentasikan studi kasus mengenai pendekatan monitoring dan evaluasi yang mereka jalankan dan langkah-langkah untuk meningkatkannya.

“Lokakarya ini bermanfaat untuk kami, di mana kami bisa belajar dari rekan-rekan lain yang telah mengembangkan dan mengintegrasikan sistem monitoring dan evaluasi di organisasi mereka” ujar Yesua Pellokila, Manajer Operasional dan Pengembangan Organisasi, Sajogyo Institute.

Salah satu pendekatan yang diperkenalkan adalah menggunakan skala atau rubrik. Pendekatan ini merupakan salah satu cara menilai dan memonitor kemajuan dalam dimensi yang kompleks dari kinerja organisasi seperti rencana strategis atau manajemen. Untuk pembelajaran, cerita merupakan bentuk pendekatan yang efektif. Mempresentasikan pembelajaran dalam format cerita yang menarik akan secara dramatis meningkatkan akses pembelajaran bagi sasaran audiens yang lebih luas. Berbagai cerita yang berbeda juga didiskusikan, termasukStories of Change. Memastikan hasil penelitian memiliki kualitas yang bagus adalah penting, dan beberapa pendekatan peer-review juga dibahas saat itu.

“Kami menghargai keberagaman mitra, dari cara mereka mengembangkan dan memformulasikan tujuan pengembangan organisasi sampai  pada prinsip-prinsip operasi yang mendasar. Ini semua mempengaruhi pemilihan perangkat mengukur perkembangan mereka. Lokakarya ini dirancang agar KSI dapat menyediakan dukungan yang spesifik untuk masing-masing mitra terkait upaya memperkuat sistem monitoring, evaluasi dan pendekatan pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan ketertarikan tiap organisasi,” ujar John Young, KSI Head of Policy Research.

Lokakarya ini juga mewadahi kesempatan bagi para mitra berdiskusi mengenai kontribusi mereka dalam pengembangan dan pengujian pendekatan baru terhadap rencana strategis dan monitoring dan evaluasi dengan tim KSI. Sesuai hasil diskusi, para mitra memutuskan untuk membentuk dua kelompok kerja (pokja) monitoring dan evaluasi: pengembangan dan penggunaan rubrik dan pengembangan mekanisme peer-review.

Perwakilan dari setiap mitra yang berpartisipasi dalam kelompok kerja ini adalah:

  • Pokja Pengembangan Monitoring & Evaluasi
  1. Yesua Y.D.K. Pellokila – Sajogyo Institute
  2. Saiful Umam – PPIM UIN
  3. Intan  Nur Kusuma – SMERU
  4. Ratri Atmoko dan Anindita Gabriella– PPH Atmajaya
  5. Viesda Desi Pithaloka – AKATIGA
  6. Sunaji Zamroni - IRE
  7. Indriaswati Dyah Saptaningrum - ELSAM
  • Pokja Mekanisme Peer Review
  1. Anna Margaret- Puskapol UI
  2. Krisdyatmoko - IRE
  3. Eko Cahyono - Sajogyo Institute
  4. Fauzan Djamal - AKATIGA
  5. Emmy dan Aninidita Gabriella - PPH Atmajaya
  6. Nasiatul Aisyah - PKMK UGM
  7. Husni Mubarok - Pusad Paramadina

Untuk bacaan lebih lanjut:

https://www.ssireview.org/blog/entry/six_theory_of_change_pitfalls_to_avoid

  • Share: