IDF 2018, Bincang Temu Partisipatif Atasi Kesenjangan Antar- Wilayah Nusantara

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative menggelar Indonesia Development Forum 2018 pada tanggal 10-11 Juli 2018 di Jakarta. Bertajuk “Terobosan untuk Mengatasi Ketimpangan antar-Wilayah di Seluruh Nusantara”, tema yang diusung tahun ini juga sejalan dengan salah satu agenda Nawa Cita dari Presiden Joko Widodo, yaitu ‘membangun Indonesia dari pinggiran’ dengan menguatkan sisi sosial, ekonomi, dan pengembangan sumber daya manusia di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah tertinggal dan kepulauan.

IDF 2018, Bincang Temu Partisipatif Atasi Kesenjangan Antar- Wilayah Nusantara

Jakarta 10 Juli 2018 - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative menggelar Indonesia Development Forum 2018 pada tanggal 10-11 Juli 2018 di Jakarta. Bertajuk “Terobosan untuk Mengatasi Ketimpangan antar-Wilayah di Seluruh Nusantara”, tema yang diusung tahun ini juga sejalan dengan salah satu agenda Nawa Cita dari Presiden Joko Widodo, yaitu ‘membangun Indonesia dari pinggiran’ dengan menguatkan sisi sosial, ekonomi, dan pengembangan sumber daya manusia di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah tertinggal dan kepulauan.

"Pada IDF tahun ini, perangkat pemerintah, para peneliti, pelaku bisnis, masyarakat umum, para pemuda dan para pemangku kepentingan lainnya dalam sektor pembangunan dapat saling berinteraksi dalam dialog terbuka mengenai tantangan kesenjangan antarwilayah dan mencari solusi terbaik berbasis bukti untuk mengatasinya serta memetakan pendekatan- pendekatan baru dan inovatif,” tutur Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, melalui siaran pers yang disebarluaskanpada Selasa, 10 Juli 2018. Pemerintah Indonesia menyadari dampak dari kesenjangan antarwilayah terhadap lintasan pertumbuhan Indonesia. Bukti yang jelas terlihat adalah perbandingan pertumbuhan di Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya, antara provinsi-provinsi di wilayah Barat dan Timur, serta pertumbuhan di perkotaan dan pedesaan.

Selain antarwilayah, ketimpangan terjadi antara kawasan perkotaan dan perdesaan. Keduanya memiliki kualitas pelayanan dasar yang tidak setara. Padahal, hal ini sangat krusial bagi produktivitas ekonomi dan kesejahteraan sosial penduduk. Paradoks ini diprediksi akan makin lebar pada masa mendatang sehingga menyebabkan ketimpangan wilayah lebih besar.

Ketimpangan wilayah yang terus berlanjut akan memperlemah suatu daerah, akibat dari pengurasan sumber daya oleh daerah yang lebih maju serta berpindahnya penduduk usia produktif dari daerah tertinggal. Fenomena yang saat ini mengemuka di Indonesia, ketimpangan wilayah terjadi antarwilayah dan intrawilayah.

IDF 2018 menampung semua gagasan dan inovasi mengatasi kesenjangan wilayah. Ide-ide dan inovasi yang diajukan dalam IDF 2018 diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan solusi kebijakan berbasis bukti untuk menanggulangi permasalahan kesenjangan antarwilayah.

Rekomendasi pembangunan yang dihasilkan IDF 2018 akan dikembangkan menjadi perencanaan matang yang dapat diimplementasikan secara langsung oleh para pembuat kebijakan. Rekomendasi tersebut menjadi masukan penting bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.

“Kami yakin Indonesia Development Forum 2018 dapat menginspirasi lahirnya inisiatif- inisiatif baru untuk membantu mengatasi kesenjangan antarwilayah di Indonesia. Australia berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya tersebut dengan terus berkolaborasi bersama mitra-mitra kami di Indonesia dan lingkup internasional,” ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan.

IDF 2018 sendiri menghadirkan lebih dari 250 pembicara bertaraf nasional dan internasional, lebih dari 95 makalah dan presentasi –yang telah diseleksi dari 580 peserta dari seluruh dunia— mengenai berbagai topik yang melingkupi pusat-pusat pertumbuhan, mempersempit celah di wilayah pinggiran, meningkatkan pelayanan mendasar, inovasi dalam pemerintahan lokal, pertumbuhan ekonomi digital, perbaikan konektivitas hingga optimalisasi sumber pendanaan pembangunan yang efektif dan inovatif.

Peserta IDF 2018 bertukar ide langsung dengan para ahli dan praktisi dalam sesi interaktif. Sesi “Inspire” menekankan pada praktik-praktik terbaik dari Indonesia dan negara-negara lainnya guna menemukan langkah-langkah terbaik dalam menanggulangi kesenjangan antarwilayah. Sesi “Imagine” mendorong para peserta untuk mengimajinasikan masa depan Indonesia yang lebih inklusif, progresif dan berkelanjutan, sesi “Ideas and Innovations Marketplace” akan menghadirkan solusi-solusi terbaru untuk menanggulangi berbagai tantangan pembangunan sebagai pendekatan “Innovate”. Sementara sesi “Initiate” membahas perencanaan dan strategi penanggulangan kesenjangan antarwilayah.**

  • Share: