Ke mana Kita Melangkah dari Sini?
Mellyana Frederika untuk Konferensi Inovasi Data bagi Pembuat Kebijakan 2014
Konferensi Internasional tentang Inovasi Data untuk Pembuat Kebijakan diselenggarakan pada tanggal 26-27 November 2014 di Bali, Indonesia. Pertanyaan adalah: Ke mana kita melangkah dari sini? Inovasi data apa yang dapat diusahakan oleh pembuat kebijakan untuk mengubah peluang menjadi solusi nyata?
1. Lebih banyak data yang dapat diakses oleh publik
Pemerintah mengatur pengumpulan data reguler dari sensus, survei dan database layanan dasar. Data seringkali terkubur dalam sistem, dikelola oleh segelintir orang dengan penggunaan yang terbatas. Bukan merupakan hal yang aneh untuk menemukan sebuah organisasi atau individu yang posesif tentang data mereka. Data ini punya potensi untuk menjadi sesuatu yang bermakna dan penuh wawasan yang bermanfaat. Sayang, mereka seringkali membiarkan data terbengkalai di meja-meja pemerintah dan perusahaan swasta.
Kita perlu mengeluarkan silo (lumbung) data dan menciptakan sebuah platform di mana organisasi, individu dan entitas lain bisa mengambil, menganalisisnya dan mendapatkan wawasan baru. Data tidak boleh dirahasiakan, tetapi harus tersedia untuk umum.
Pemerintah Indonesia baru saja meluncurkan data.id. Website ini dimaksudkan untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih terbuka dan meningkatkan pelayanan. Ini adalah langkah pertama menuju langkah berikutnya untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan Indonesia di satu tempat. Informasi ini dapat diakses oleh publik, namun tidak harus berakhir sampai di situ. Pemerintah harus dapat menggunakan data ini untuk keperluan dialog dan konsultasi dengan warga ketika membuat kebijakan.
2. Keterlibatan warga negara yang lebih besar
Warga negara kini memainkan peran yang lebih besar dalam memecahkan masalah-masalah sosial; mereka berubah dari yang frustrasi menjadi mengusulkan solusi. Hal ini membuktikan bahwa warga ingin ikut terlibat dan partisipasi aktif mereka dapat membawa perubahan.
Salah satu contoh adalah kawalpemilu.org, sebuah proyek yang melibatkan orang banyak yang diprakarsai oleh sekelompok relawan untuk memantau penghitungan suara secara resmi pemilu melalui pemindaian formulir dari Komisi Pemilihan Umum Indonesia. Keberhasilannya dipandang sebagai contoh partisipasi masyarakat sipil dalam memantau rekapitulasi suara.
Contoh lain berasal dari Varun Banka, salah seorang pendiri socialcops.org, yang mendasarkan kerjanya pada premis bahwa "warga negara adalah sensor yang paling kuat". Saluran harus dibuka dan dipelihara untuk keterlibatan warga negara untuk menjadi sensor-sensor instrumental (penting) dan memberdayakan para pembuat keputusan kunci untuk membuat keputusan berdasarkan data.
3. Kebutuhan untuk ekosistem data
Terjadi pembicaraan yang seru di konferensi tentang koordinasi. John Paterson berbagi pengalaman REDD dalam mengembangkan model baru mengenai deforestasi dan degradasi hutan. Tugas ini memerlukan serangkaian data yang ekstensif dari tiga bidang yang berbeda, yaitu kesejahteraan yang berkelanjutan, pengurangan emisi dari stok karbon yang meningkat dan keanekaragaman hayati. Dari kebutuhan ini, lahirlah ide Open Map, sebuah portal yang mengintegrasikan semua peta-peta pemerintah dan kompetisi pelayanan publik tentang keterbukaan. Inisiatif ini telah memungkinkan kolaborasi dan kesepakatan di seluruh lembaga Pemerintah.
Saat ini, ada model "one-way street (jalan satu arah)" untuk pengolahan data. Data bersumber dari sistem yang berbeda, organisasi-organisasi dan dalam beberapa kasus melibatkan definisi data yang berbeda. Apa yang dibutuhkan, sehubungan dengan pengalaman di atas, adalah sebuah konsorsium data – sebuah model yang menyediakan ekosistem data.
4. Lebih banyak eksperimen skala kecil
Inovasi apa yang harus dicari oleh pemerintah? Inovasi yang sifatnya inovasi untuk inovasi harus dihindari. Ada peningkatan kebutuhan untuk kualitas layanan yang lebih baik, cara kerja yang lebih baik dan menghindari melakukan sesuatu seolah-olah bisnis seperti biasa saja.
Konferensi ini berfungsi sebagai sebuah peristiwa pembelajaran di mana berbagai ide untuk menjawab kebutuhan yang meningkat ini dibagikan. Beberapa di antaranya dilaksanakan oleh pemerintah, yang lain oleh pihak swasta, dan lebih banyak inisiatif yang dikerjakan oleh komunitas. Tersedia lahan yang subur bagi eksperimen skala kecil-kecilan (menggunakan metode pendekatan dari berbagai sudut yang berbeda). Pemerintah di negara-negara Skandinavia, Inggris dan Selandia Baru memilih untuk mendirikan laboratorium inovasi dan forum-forum data. Mereka tidak selalu bekerja dalam sistem pemerintahan, tetapi pekerjaan mereka dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mekanisme pencapaian hasil. Mereka juga dapat mengerjakan proyek-proyek percontohan kecil dan pengujian-pengujian sebelum menerapkan suatu sistem dalam konteks yang lebih luas, sehingga mengurangi risiko kegagalan.
Tidak ada rumus yang betul-betul pas tentang bagaimana percobaan ini mengarah pada jawaban. Ini adalah tentang perubahan pola pikir. Ini adalah latihan yang berkelanjutan dalam menemukan cara terbaik untuk mengujudkan ide, menguji dan menyesuaikannya kepada sesuatu yang tangible (nyata), dan oleh karena itu menyediakan bukti yang cukup bagi para pembuat kebijakan untuk bertindak.