KSI Dorong Penguatan Media Melawan Hoaks

Media massa mempunyai peranan penting untuk memberikan data yang akurat dan terpercaya bagi masyarakat maupun para pengambil kebijakan publik di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan penggunaan bukti yang lebih baik dalam perancangan kebijakan publik, Knowledge Sector Initiative (KSI) berpartisipasi dalam TempoMedia Week yang digelar Tempo Media Group pada 24-27 November 2017 di Perpustakaan Nasional, Jakarta.

KSI Dorong Penguatan Media Melawan Hoaks

Media massa mempunyai peranan penting untuk memberikan data yang akurat dan terpercaya bagi masyarakat maupun para pengambil kebijakan publik di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan penggunaan bukti yang lebih baik dalam perancangan kebijakan publik, Knowledge Sector Initiative (KSI) berpartisipasi dalam TempoMedia Week yang digelar Tempo Media Group pada 24-27 November 2017 di Perpustakaan Nasional, Jakarta.

Tempo Media Week 2017 kali ini mengangkat tema “Bergandengan Tangan Untuk Mewujudkan Masyarakat Digital yang Lebih Baik”, diikuti ribuan peserta dari berbagai latar belakang atau profesi seperti jurnalis, akademisi, aktivis, mahasiswa, praktisi bisnis, dan aparatur sipil negara (ASN).

Kegiatan ini dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara dan Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia Bradley Armstrong.

Salah satu topik yang mengemuka dalam kegiatan itu adalah masalah hoaks atau berita-berita bohong. KSI dan Tempo Media Group sejalan untuk memerangi hoaks yang salah satu caranya melalui lokakarya “Media dan Gemuruh Zaman Digital” yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Tempo Media Week 2017.Peningkatan literasi digital menjadi tujuan dari workshop yang diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan ini.

Berita tipuan dan hoaks adalah masalah yang sedang berkembang di Indonesia dan global. Penyebaran informasi yang salah melalui media sosial dan saluran lain dapat menyesatkan publik dan memperburuk ketegangan sosial.

Dengan kata lain, masyarakat Indonesia yang kini menjadi salah satu entitas pengguna internet terbesar di dunia, yaitu 132 juta orang, diharapkan lebih melek dan pandai dalam menyaring informasi yang didapat dari dunia maya.

Media massa dapat membantu melawan berita palsu dengan menyediakan pemberitaan yang akurat dan tidak memihak. Ini akan membantu membangun kepercayaan publik terhadap media sebagai sumber informasi yang tepercaya.

Hoaks adalah musuh bersama yang harus diperangi karena menyesatkan masyarakat dan merusak kepercayaan terhadap media massa. Padahal, media saat ini merupakan bagian dari pilar demokrasi. “Ini (hoaks) adalah masalah global. Kedutaan Besar Australia bersama Aliansi Jurnalis Independen Indonesia dan Dewan Pers terus membantu jurnalis di Indonesia untuk mengidentifikasi hoaks dan mencegah penyebarannya,” ujar Bradley.

  • Bagikan: