Pengembangan Usaha: Apa Hubungannya dengan Penelitian

Definisi pengembangan usaha (business development) bagi banyak orang dapat memiliki arti yang berbeda. Beragam pandangan tentang pengembangan usaha menjadi diskusi yang menarik pada lokakarya dua hari Business Development for Research Organisations yang diadakan pada 9-10 April 2015 di Hotel Morrissey, Jakarta.

Pengembangan Usaha: Apa Hubungannya dengan Penelitian

Definisi pengembangan usaha (business development) bagi banyak orang dapat memiliki arti yang berbeda. Beragam pandangan tentang pengembangan usaha menjadi diskusi yang menarik pada lokakarya dua hari Business Development for Research Organisations yang diadakan pada 9-10 April 2015 di Hotel Morrissey, Jakarta. Enam belas mitra KSI berpartisipasi dalam lokakarya ini, difasilitasi oleh Robin Bush dan Nicole Barnes dari RTI International.

Apa arti pengembangan usaha bagi lembaga penelitian? Banyak perbedaan arti: mobilisasi sumber daya untuk pengembangan penelitian; peluang di luar pekerjaan sebagai peneliti; identifikasi produk unggulan; optimalisasi dalam riset dan advokasi dengan mencari sebanyak mungkin sumber daya melalui penggalangan dana; serta pengembangan organisasi untuk memikirkan aspek bisnis dari penelitian. 

Materi pengembangan usaha dalam organisasi penelitian dibagi menjadi enam tahap seperti menilai organisasi, teknik menganalisa pasar dan kompetitor, analisa penyandang dana, mengembangkan program atau aktifitas baru di organisasi, mengembangkan proposal yang baik serta pilihan-pilihan untuk merestrukturisasi organisasi.  Pada hari terakhir, lembaga mitra yang berasal dari Yogyakarta yaitu Survey Meter, Institute for Research and Empowerment (IRE) dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Universitas Gajah Mada  mendapat kesempatan untuk mempresentasikan pengembangan usaha organisasi masing-masing berdasarkan enam tahapan tersebut. 

Sri Budi Eko Wardani, Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol), Universitas Indonesia, memaparkan  mengenai merancang rencana bisnis untuk lembaga riset pada sesi menilai pasar dan kompetitor. “Isu penting yang harus diperhatikan adalah produk unggulan, pelanggan, pemilik bisnis, kompetitior, harga dan break even point” ujar Dani. Memetakan kapasitas dan area masing-masing organisasi adalah salah satu cara dalam meletakkan posisi. Bagi universitas, kapasitas riset adalah produk unggulan.

Sebagai langkah tindak lanjut, peserta ditawarkan untuk melakukan konsultasi pengembangan usaha pada sesi klinik dimana fasilitator akan mengulas lebih detail lagi mengenai rancangan pengembangan usaha masing-masing organisasi. 

“Saya senang sekali mengikuti lokakarya yang berguna ini untuk pertama kalinya. Kami banyak belajar dari organisasi besar; mereka tidak terbebas dari banyaknya tantangan dalam mengelola organisasinya,” ujar Siti Nurhayati, peneliti dari PUSAD Paramadina. 

  • Share: