Indonesia Development Forum 2017

Tahun ini, Indonesia Development Forum yang pertama akan diselenggarakan. Dipimpin oleh Bappenas dan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, konferensi yang diadakan selama dua hari ini direncanakan untuk digelar di bulan Agustus 2017, dan akan mengumpulkan praktisi pembangunan dari sektor publik, swasta, dan nirlaba, untuk bertemu dan bertukar ide tentang bagaimana mempromosikan pemikiran baru mengenai pembangunan nasional yang menjunjung tinggi kesetaraan dan pembangunan berbasis sumber daya manusia, yang sangatlah penting bagi perekonomian di abad ke-21.

Tahun ini, Indonesia Development Forum yang pertama akan diselenggarakan. Dipimpin oleh Bappenas dan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, konferensi yang diadakan selama dua hari ini direncanakan untuk digelar di bulan Agustus 2017, dan akan mengumpulkan praktisi pembangunan dari sektor publik, swasta, dan nirlaba, untuk bertemu dan bertukar ide tentang bagaimana mempromosikan pemikiran baru mengenai pembangunan nasional yang menjunjung tinggi kesetaraan dan pembangunan berbasis sumber daya manusia, yang sangatlah penting bagi perekonomian di abad ke-21.

Tema konferensi ini adalah ‘Melawan Ketidaksetaraan untuk Pertumbuhan Lebih Baik’. Forum ini bertujuan untuk mendiskusikan berbagai dimensi yang berbeda dan kemungkinan tindakan untuk mengurangi ketidaksetaraan, salah satu ancaman terbesar terhadap perekonomian global. 

 

Serangkaian diskusi pra-forum tentang ketidaksetaraan dalam pembangunan di Indonesia telah dimulai, dengan Aliansi Riset Kebijakan Indonesia (ARK Indonesia) bertindak sebagai ujung tombak sebagai mitra strategis dari Indonesia Development Forum untuk membawa  bukti kunci terkait opsi kebijakan ke ranah wacana publik. Selama bulan April, beberapa anggota ARK Indonesia mengadakan sesi berbagi pengetahuan, yang mengundang pemerintah pusat dan daerah, universitas, LSM/Ormas, dan masyarakat yang berkepentingan di beberapa daerah, termasuk Jakarta, Padang, Pontianak, dan Kupang. KPPOD, misalnya, memimpin diskusi terkait tata kelola perekonomian daerah dan ketidaksetaraan. PUSAD Paramadina membagikan risetnya mengenai inklusi sosial dari kelompok berbasis keagamaan. SMERU mengajukan kebijakan alternative untuk mengatasi ketidaksetaraan.

KSI akan terus mendukung penyelenggaraan ‘Indonesia Development Forum 2017’, terutama memainkan peran untuk memberikan jasa dan fasilitasi terhadap perkembangan sektor pengetahuan di Indonesia. Sebagai mimbar yang memberikan ruang dan mekanisme komunikasi, kolaborasi, dan konvergensi antara sejumlah pemangku kepentingan yang luas, forum ini merupakan pertanda sebuah langkah maju yang besar dalam memperkuat sektor pengetahuan, dari KSI untuk mereka yang berhak mendapatkannya.

  • Share: